Al Baqarah Ayat 214, 215, 217, dan 218

By | 30 November 2018

Asbabun Nuzul Surah Al Baqarah Ayat 214, 215, 217, dan 218.
Membahas tentang sebab-sebab atau sejarah  yang melatarbelakangi turunnya ayat Al Qur’an: surah Al Baqarah ayat ke-214, 215, 217, dan 218.

اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاۤءُ وَالضَّرَّاۤءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ﴿۲۱۴

Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. (S. 2 : 214)

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa turunnya ayat tersebut diatas (S. 2 : 214) bersangkutan dengan peristiwa perang al-Ahzab. Ketika itu Nabi saw. mendapat berbagai kesulitan yang sangat hebat dan kepungan musuh yang sangat ketat. Ayat ini menunjukkan bahwa perjuangan itu meminta pengurbanan.
*Diriwayatkan oleh Abdurrazaq dari Ma`mar yang bersumber dari Qatadah.

يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ﴿۲۱۵

Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan.” Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. (S. 2 : 215)

Menurut suatu riwayat, Kaum Muslimin bertanya kepada Rasulullah saw. : “Di mana kami tabungkan (infakkan) harta benda kami. Ya Rasulullah?”. Sebagai jawabannya turunlah ayat tersebut diatas (S. 2 : 215).
*Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibnu Juraij.

Menurut riwayat lain, Umar bin al-Jamuh bertanya kepada Nabi saw. : “Apa yang mesti kami infakkan, dan kepada siapa diberikannya?”. Sebagai jawabannya turunlah ayat tersebut diatas (S. 2 : 215).
*Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir, yang bersumber dari Abi Hayyan.

يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيْهِۗ قُلْ قِتَالٌ فِيْهِ كَبِيْرٌ ۗ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَكُفْرٌۢ بِهٖ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاِخْرَاجُ اَهْلِهٖ مِنْهُ اَكْبَرُ عِنْدَ اللّٰهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ اَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُوْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ حَتّٰى يَرُدُّوْكُمْ عَنْ دِيْنِكُمْ اِنِ اسْتَطَاعُوْا ۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَاُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ﴿۲۱۷

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙ اُولٰۤىِٕكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ﴿۲۱۸

“Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang pada bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) disisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari Agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad diantara kamu dari Agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka amal mereka menjadi sia-sia didunia dan diakhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (S. 2 : 217)

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (S. 2 : 218)

Menurut suatu riwayat, Rasulullah saw. mengirimkan pasukan pimpinan Abdullah bin Jahsy. Mereka berpapasan dan bertempur dengan pasukan musuh yang dipimpin oleh Ibnul Hadlrami, dan terbunuhlah kepala pasukan musuh. Sebenarnya pada waktu itu tidak jelas bagi pasukan Abdullah bin Jahsy, apakah termasuk bulan Rajab, Jumaidil-awwal, atau Jumaidil-Akhir. Kaum musyrikin menghembus-hembuskan berita bahwa Kaum Muslimin berperang pada bulan Haram. Maka Allah turunkan ayat tersebut diatas (S. 2 : 217).

Kaum Muslimin yang ada diMadinah berkata : “Perbuatan mereka berperang dengan pasukan Ibnul Hadlrami ini mungkin tidak berdosa, tetapi juga tidak mendapat pahala”. Maka Allah menurunkan ayat selanjutnya (S. 2 : 218).
*Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, at-Thabarani dalam kitab al-Kabir, al-Baihaqi, dan sunannya yang bersumber dari Jundub bin Abdillah.

One thought on “Al Baqarah Ayat 214, 215, 217, dan 218

  1. Rasiyam

    Kajian yang sangat bermanfaat,terkait dengan Asbabun Nuzul Ayat-ayat Alqur’an. Semoga amalnya akan dilipatgandakan. Aamiin.

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *