Al Baqarah Ayat 200, 201, dan 202

By | 27 November 2018

Asbabun Nuzul Surah Al Baqarah Ayat 200, 201, dan 202.
Berisi tentang sebab-sebab atau sejarah  yang melatarbelakangi turunnya ayat Al Qur’an: surah Al Baqarah ayat ke-200, 201, dan 202.

فَاِذَا قَضَيْتُمْ مَّنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَذِكْرِكُمْ اٰبَاۤءَكُمْ اَوْ اَشَدَّ ذِكْرًا ۗ فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا وَمَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ﴿۲۰۰

وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ﴿۲۰۲

اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ نَصِيْبٌ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَاللّٰهُ سَرِيْعُ الْحِسَابِ﴿۲۰۳

Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka berzikirlah kepada Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut nenek moyang kamu, bahkan berzikirlah lebih dari itu. Maka di antara manusia ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia,” dan di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa pun. (S. 2 : 200)

Dan di antara mereka ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.” (S. 2 : 201)

Mereka itulah yang memperoleh bagian dari apa yang telah mereka kerjakan, dan Allah Mahacepat perhitungan-Nya. (S. 2 : 202)

Dalam suatu riwayat dikemukakan, bahwa orang-orang Jahiliyyah wukuf dimusim pasar. Sebagian dari mereka selalu membangga-banggakan nenek moyangnya yang telah membagi-bagi makanan, meringankan beban, serta membayarkan diat (denda orang lain). Dengan kata lain, disaat wukuf itu, mereka menyebut-nyebut apa yang pernah dilakukan oleh nenek moyangnya. Maka turunlah ayat tersebut diatas (S. 2: 200) sampai asyadda dzikira, sebagai petunjuk apa yang harus dilakukan disaat wukuf.
*Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas.

Menurut riwayat lain, orang-orang dimasa itu apabila telah melakukan manasik, berdiri disisi jumrah menyebut-nyebut jasa nenek moyang di zaman jahiliyyah. Maka turunlah ayat tersebut diatas (S. 2 : 200)sebagai petunjuk apa yang harus dilakukan disisi jumrah.
*Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Mujahid.

Menurut riwayat lain, salah satu suku bangsa Arab sesampainya ketempat wukuf berdu`a: “Ya Allah, semoga Allah menjadikan tahun ini tahun yang banyak hujannya, tahun makmur yang membawa kemajuan dan kebaikan. Mereka tidak menyebut-nyebut urusan akhirat sama sekali. Maka Allah menurunkan ayat tersebut diatas sampai akhir ayat (S. 2 : 200), sebagai petunjuk bagaimana seharusnya berdu`a. Setelah itu Kaum Muslimin berdu`a sesuai dengan petunjuk dalam al-Quran (S. 2 : 201), yang kemudian ditegaskan oleh Allah swt. dengan firman-Nya ayat berikutnya (S. 2 : 202).
*K. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *