Al Baqarah Ayat 204, 207, dan 208

By | 27 November 2018

Asbabun Nuzul Surah Al Baqarah Ayat 204, 207, dan 208.
Menerangkan tentang sebab-sebab atau sejarah  yang melatarbelakangi turunnya ayat Al Qur’an: surah Al Baqarah ayat ke-204, 207, dan 208.

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُّعْجِبُكَ قَوْلُهٗ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللّٰهَ عَلٰى مَا فِيْ قَلْبِهٖ ۙ وَهُوَ اَلَدُّ الْخِصَامِ﴿۲۰۴

Dan di antara manusia ada yang pembicaraannya tentang kehidupan dunia mengagumkan engkau (Muhammad), dan dia bersaksi kepada Allah mengenai isi hatinya, padahal dia adalah penentang yang paling keras. (S. 2 : 204)

Dalam suatu riwayat dikemukakan, bahwa ketika pasukan Kaum Muslimin (diantaranya terdapat ‘Ashim dan Murtsid) terdesak, berkatalah dua orang kaum munafiq: “Celakalah mereka yang terpedaya oleh ajakan Muhammad sehingga terbunuh yang akibatnya tidak merasakan hidup tenteram lagi bersama keluarganya, ataupun melanjutkan tuntutan ajaran agamanya”. Maka Allah menurunkan ayat tersebut diatas (S. 2: 204) sebagai peringatan kepada Kaum Muslimin agar tidak tertarik oleh bujukan manis, dan kehidupan keduniaan.
*Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Sa’id atau Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas.

Menurut riwayat lain, dikemukakan bahwa al-Akhnas bin Syariq (seorang anggota komplotan Zukhra yang memusuhi Rasulullah), datang kepada Nabi saw. mengutarakan maksudnya untuk masuk Islam dengan bahasa yang sangat menarik sehingga Nabi sendiri mengaguminya. Di kala pulang dari Rasulullah, ia lewati kebun dan ternak Kaum Muslimin. Ia bakar tanamannya dan bunuh ternak-ternaknya. Maka turunlah ayat tersebut diatas (S. 2 : 204), mengingatkan Kaum Muslimin akan bahaya tipu daya mulut manis.
*Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari as-Suddi.

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّشْرِيْ نَفْسَهُ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ رَءُوْفٌۢ بِالْعِبَادِ﴿۲۰۷

Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridaan Allah. Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. (S.2: 207)

Menurut suatu riwayat, ketika Shuhaib hijrah ke Madinah mengikuti Nabi saw. dikejar oleh sepasukan kaum Quraisy. Ia turun dari kendaraannya dengan siap panah ditangannya, dan berkata: “Wahai kaum Quraisy, kalian semua tahu, akulah pemanah ulung. Demi Allah, kalian tidak akan sampai kepadaku selagi sampai selagi panah dan pedang ada di tanganku. Sekarang pilihlah satu diantara dua : Kalian mati terbunuh atau memiliki harta bendaku yang ada di Mekah, dengan membiarkan aku pergi hijrah ke Madinah”. Mereka memilih harta dan membiarkan Shuhaib pergi.

Sesampainya dihadapan Nabi saw. ia ceritakan apa yang telah terjadi. Maka turunlah ayat tersebut diatas (S. 2 : 207), dan Nabi pun bersabda: “Untung perdaganganmu itu, hai Aba Yahya. Engkau telah beruntung ya Aba Yahya”.
*Diriwayatkan oleh al-Harts bin Abi Usamah dalam musnadnya, dan Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Said bin al-Musayyab.
Diriwayatkan pula oleh al-Hakim dalam Mustadraknya dari Ibnul Musayyab yang bersumber dari Shuhaib. Hadist ini maushul. Diriwayatkan pula oleh al-Hakim yang bersumber dari ‘Ikrimah. Hadist ini mursal. Diriwayatkan pula oleh al-Hakim dari Hamad bin Salamah, dari Tsabit yang bersumber dari Anas. Dalam hadist ini lebih dijelaskan lagi turunnya ayat, dan dinyatakan bahwa Hadist ini shahih menurut syarat Muslim.
Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir, yang bersumber dari Ikrimah, dan dinyatakan bahwa turunnya ayat ini tentang Shuhaib. Abi Dzar dan Jundub Ibnussakan, seorang keluarga Abi Dzar.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ﴿۲۰۸

Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu. (S.2 : 208)

Menurut suatu riwayat, ada sekelompok kaum yahudi menghadap kepada Rasulullah saw. hendak beriman, dan meminta agar dibiarkan merayakan hari sabtu, dan mengamalkan Kitab Taurat pada malam hari. Mereka menganggap bahwa hari Sabtu merupakan hari yang dimuliakan, dan Kitab Taurat adalah kitab yang diturunkan oleh Allah juga. Maka turunlah ayat tersebut diatas(S. 2 : 208), untuk tidak mencampur baurkan agama.

Adapun yang menghadap itu ialah: Abdullah bin Salam, Tsa’labah, Ibnu Yamin, Asad bin Usaid bin Ka’b, Sa’id bin ‘Amr, dan Qais bin Zaid.
*Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari ‘Ikrimah.

One thought on “Al Baqarah Ayat 204, 207, dan 208

  1. asep muhtar

    Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
    Alhamdulillah saya sangat terbantu dengan upaya ini. semoga Allah membalas semua usaha ini dengan segala kebaikan yang banyak.

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *