Asbabun Nuzul Surah Al Baqarah Ayat 159, 163, dan 164.
Sebab-sebab atau latar belakang sejarah turunnya ayat-ayat Al Qur’an: surah Al Baqarah ayat ke-159, 163, dan 164.
اِنَّ الَّذِيْنَ يَكْتُمُوْنَ مَآ اَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنٰتِ وَالْهُدٰى مِنْۢ بَعْدِ مَا بَيَّنّٰهُ لِلنَّاسِ فِى الْكِتٰبِۙ اُولٰۤىِٕكَ يَلْعَنُهُمُ اللّٰهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللّٰعِنُوْنَۙ﴿۱۵۹
Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk, setelah Kami jelaskan kepada manusia dalam Kitab (Al-Qur’an), mereka itulah yang dilaknat Allah dan dilaknat (pula) oleh mereka yang melaknat. (S. 2 : 159)
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Mu’adz bin Jabal, Sa’d bin Mu’adz dan Kharijah bin Zaid bertanya kepada segolongan Padri yahudi tentang beberapa hal yang terdapat didalam Taurat. Para Padri menyembunyikan hal tersebut dan enggan untuk memberitahukannya. Maka Allah menurunkan ayat tersebut diatas (S. 2 : 159) yang membeberkan keadaan mereka (Padri-padri).
*Diriwayatkan oleh Ibnu Jarier dan Ibnu Abi Hatim dari Sa’id atau Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas.
وَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ لَآاِلٰهَ اِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ﴿۱۶۳
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِيْ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ مَّاۤءٍ فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَاۤبَّةٍ ۖ وَّتَصْرِيْفِ الرِّيٰحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ﴿۱۶۴
Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. (S. 2 : 163)
Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti. (S. 2 : 164)
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika turun ayat tersebut diatas (S. 2 : 163), kaum musyrikin kaget dan bertanya-tanya : “Apakah benar Tuhan itu tunggal?. Jika benar demikian, berikanlah kepada kami bukti-buktinya!”. Maka turunlah ayat berikutnya (S. 2 : 164) yang menegaskan danya bukti-bukti ke-Esaan Tuhan.
*Diriwayatkan oleh Sa’id bin Manshur didalam Sunannya, al-Faryabi didalam Tafsirnya, dan al-Baihaqi didalam Kitab Syu’bul Iman yang bersumber dari Abidl-Dluha.
As-Sayuthi berpendapat bahwa Hadist ini mu’dlal, tetapi ada syahid (penguatnya).
Didalam riwayat lain dikemukakan bahwa setelah turun ayat tersebut diatas (S. 2 : 163) kepada nabi saw. di Madinah, kafir Quraisy di Mekah bertanya : “ Bagaimana Tuhan yang Tunggal dapat mendengar manusia yang banyak?”. Maka turunlah ayat berikutnya (S. 2 : 164) sebagai jawabannya.
*Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Abu Syaikh didalam kitab al-‘Izhmah yang bersumber dari ‘Atha’.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Quraisy berkata kepada Nabi Muhammad saw. : “Berdo’alah kepada Allah agar Ia menjadikan Shafa ini gunung mas, sehingga kita dapat memperkuat diri melawan musuh”. Maka Allah menurunkan wahyu kepadanya (S. 5 : 115) untuk menyanggupi permintaan mereka dengan syarat apabila mereka kufur setelah dipenuhi permintaan mereka, Allah akan memberikan siksaan yang belum pernah diberikan kepada yang lain dialam ini. Maka bersabdalah Nabi saw. : “Wahai Tuhanku, biarkanlah aku dengan kaumku, aku akan ajak mereka sehari demi sehari”. Maka turunlah ayat tersebut Allah menjelaskan (S. 2 : 164). Dengan turunnya ayat tersebut Allah menjelaskan mengapa mereka meminta Shafa dijadikan mas, padahal mereka mengetahui banyak ayat-ayat (tanda-tanda) yang luar biasa daripada itu.
*K. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Marduwaih yang bersumber dari Ibnu Abbas. Sanadnya baik dan tidak maushul.